“Untung” Kita Di Jajah Belanda – Bicara soal kolonialisme kita tidak bisa melepaskan diri dari penjajahan Belanda (meskipun menurut saya kurang tepat – lihat alasanya dibawah). Belanda dikatakan bercokol di bumi Nusantara selama kurang lebih 3.5 abad. Waktu yang cukup lama untuk menanamkan pengaruh dan budaya mereka di tanah jajahan.

Meskipun 3.5 mereka bercokol di Nusantara namun budaya lokal, bahasa & agama tidak berubah secara signifikan. Ada sedikit penyerapan kultur Belanda oleh penduduk lokal namun tidak terlalu banyak.

Belanda datang ke Hindia Timur (istilah yang jamak digunakan oleh penjelajah Eropa waktu itu) pada abad ke 16 dalam rangka membuka jalur perdagangan rempah dari sumbernya untuk dijual kembali di Eropa. Setelah beberapa lama pedagang Belanda mendirikan organisasi dagang sendiri yang bernama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau jika diterjemahkan berarti perusahaan dagang hindia timur. VOC ini yang kelak menjadi salah satu perusahaan terbesar didunia (dan juga salah satu yang paling korup).

Dalam melakukan kolonialisme (penjajahan) Belanda dikenal pragmatis, mereka tidak mau dipusingkan dengan urusan internal daerahnya kecuali diminta oleh penguasa setempat. Belanda (melalui VOC) lebih fokus dalam misi perdagangan dan bisnis dari pada mengurusi masalah agama atau adat istiadat setempat.

Terkait urusan jajah menjajah ada 4 jenis policy yang diterapkan oleh negara penjajah, yaitu:

  • Asimilasi Total
  • Asimilasi Semi Total
  • Semi Assimilation
  • Tanpa Asimilasi

Asimilasi Total dilakukan dengan melakukan pemaksaan nilai-nilai yang dianut negara penjajah terhadap negara yang dijajah. Nilai agama, kultur, bahasa & hukum dipaksakan secara penuh dinegara jajahan seringnya dengan jalan militer / kekerasan. Pada akhirnya budaya lokal akan terhapus dan digantikan dengan budaya negeri penjajah. Contoh negara yang melakukan asimilasi total ini Portugis & Spanyol.

Asimilasi Semi Total hampir sama dengan asimilasi total namun tidak sebrutal yang dilakukan oleh Spanyol & Portugis. Perancis sendiri menganut sistem asimilasi semi total dengan menerapkan hukum, kultur dan agama mereka di negeri jajahan namun tidak sekeras dan sekejam 2 tetangganya.

Semi Asimilasi diterapkan oleh Inggris dinegeri jajahanya. Inggris memerapkan kultur dan bahasa mereka namun tidak memaksakan agama mereka. Selain itu pemaksaan juga lebih bersifat administratif, diluar kegiatan administratif/bisnis mereka juga cenderung tidak terlalu perduli.

Tanpa Asilimasi diterapkan oleh Belanda ditanah kolonial mereka. Mereka tidak perduli dengan kultur, bahasa apalagi agama setempat. Selama tidak mengganggu kepentingan bisnis Belanda mereka tidak akan diganggu. Sikap ini dipengaruhi oleh pola pikir pragmatis penduduk mereka. Belum lagi perang dengan Spanyol membuat mereka mengambil sikap berbeda dalam mengatur tanah jajahan mereka.

Lalu kenapa saya bilang “untung” kita dijajah Belanda?

Setidaknya ada beberapa hal yang membuat saya lebih bersyukur dijajah Belanda dari pada dijajah negara Eropa yang lain.

Pertama kultur & bahasa ibu Nusantara tidak hilang begitu saja karena di paksa untuk menggunakan bahasa kolonial. Banyak negara yang dijajah Spanyol & Portugis kultur dan bahasanya hilang, digantikan dengan bahasa & kultur Spanyol / Portugis.

Kedua penduduk kita tidak dipersekusi sekeras dan sekejam pendudukan Spanyol. Setidaknya jika tidak mengganggu kepentingan bisnis Belanda tidak akan ada persekusi terhadap penduduk lokal.

Ketiga segregasi antar etnis tidak ada. Penjajah menerapkan sistem pemisahan berdasarkan agama & suku / etnis. Hal ini dilakukan supaya penduduk lebih mudah di “atur” & di “arahkan” sesuai kepentingan kolonialis. Bahkan setelah penjajah pergi sisa dari segregasi ini masih dirasakan oleh penduduk lokal.

Meskipun begitu saya tidak mendukung adanya penjajahan yang dilakukan oleh negara manapun terhadap negara lain.

Fun Fact

#1 Nusantara tidak dijajah negeri Belanda namun oleh perusahaan asal Belanda (BUMN milik Belanda) yang diberi hak khusus seperti dapat menerbitkan mata uang, memiliki tentara & membuat hukum sendiri.

#2 Waktu penjajah tidak genap 3.5 abad melainkan berbeda antara setiap daerah

Leave a Reply

All fields marked with an asterisk (*) are required